Home Politic seorang wanita Perancis ditahan di Swiss

seorang wanita Perancis ditahan di Swiss

13
0


Seorang wanita Prancis berusia 39 tahun ditangkap di Swiss pada hari Minggu setelah penemuan mayat “terbagi menjadi dua bagian” di Haute-Saône, Prancis timur, telah ditahan dan menjadi subjek penyelidikan kriminal, kami mengetahui dari pihak berwenang Swiss.

“Seorang penduduk desa Sainte-Croix ditempatkan dalam penahanan pra-sidang oleh patroli penjaga perbatasan di wilayah tersebut setelah penangkapannya pada tanggal 2 November. Dia diduga membakar rumahnya dan terlibat dalam hilangnya tuan tanahnya,” polisi wilayah Vaud (Swiss Barat) mengumumkan dalam siaran persnya pada hari Rabu.

Korbannya mungkin seorang pria Swiss berusia 75 tahun

Pada hari Selasa, sumber yang konsisten mengindikasikan bahwa seorang wanita Prancis yang tinggal di wilayah ini telah ditangkap setelah ditemukannya mayat yang dipotong menjadi dua di Fédry, sebuah desa kecil di Haute-Saône, di negara tetangga Perancis.

Menurut sumber tersebut, wanita tersebut diidentifikasi sebagai penyewa apartemen seorang pria Swiss berusia 75 tahun yang telah hilang sejak sehari sebelumnya dan kemungkinan besar menjadi korban.

“Meskipun tindakan identifikasi formal masih dilakukan pada tahap ini, elemen pertama dari penyelidikan yang dilakukan di tempat kejadian (…) menunjukkan bahwa orang tersebut mungkin adalah orang yang hilang di Sainte-Croix,” kata polisi Vaud.

Tersangka dan korban tinggal di kota Swiss dekat Yverdon-les-Bains (barat), sekitar 100 km saat burung gagak terbang dari Fédry, dan sangat dekat dengan perbatasan Prancis.

Tersangka juga diduga membakar rumahnya

Wanita yang ditangkap adalah subjek penyelidikan kriminal, menurut polisi Vaud. Dia juga diduga membakar rumahnya pada hari penangkapannya.

Ditemukan pada hari Sabtu di tepi Sungai Saône, mayat tersebut, yang hanya mengenakan celana pendek boxer, “dipecah menjadi dua bagian di bagian pinggang dan ditutupi dengan zat putih.” Dia mengalami “luka bakar di punggung, beberapa luka di tengkoraknya, di satu tangan, di leher dan di badannya,” kata jaksa Vesoul Arnaud Grécourt.

Berdasarkan hasil autopsi awal, korban meninggal karena pendarahan akibat luka tusuk di bagian dada. Tubuhnya dilaporkan dipotong-potong setelah kematiannya.

Koordinasi telah terjalin antara otoritas kedua negara, kata polisi Vaud, seraya menyebutkan bahwa di pihak Prancis penyelidikan dilakukan oleh Pengadilan Yudisial Vesoul, sedangkan di pihak Swiss dilakukan oleh inspektur polisi keamanan.



Source link