Seorang remaja Selandia Baru telah menelan sekitar seratus magnet kuat, lapor dokter yang merawatnya di surat kabar pada hari Jumat Jurnal Medis Selandia Baru (NZMJ), jurnal medis. Anak di bawah umur itu menderita sakit perut selama beberapa hari sebelum pergi ke dokter.
Hasil rontgen remaja tersebut menunjukkan bahwa magnet-magnet tersebut menempel di beberapa garis di usus. Remaja tersebut menjalani operasi dan beberapa bagian ususnya yang nekrotik diangkat setelah menelan antara 80 dan 100 magnet neodymium yang kuat, sekitar 5×2 mm, seminggu sebelumnya, jelas jurnal medis tersebut. Sejak itu dia bisa kembali ke rumah. Jurnal medis tersebut juga menjelaskan bahwa pembedahan setelah konsumsi magnet dapat menyebabkan komplikasi seperti obstruksi usus, hernia perut, dan nyeri kronis.
Produk “sesuai”, menurut Temu
Menurut jurnal medis, remaja tersebut mengindikasikan bahwa magnet yang sangat kuat ini, jenis yang telah dilarang di Selandia Baru sejak Januari 2013, dibeli di Temu, sebuah platform perdagangan online Asia yang berbiaya rendah. Namun setelah melakukan penyelidikan internal, Temu “tidak dapat” memverifikasi bahwa magnet tersebut telah dibeli di situsnya, kata platform tersebut.
“Untuk berjaga-jaga, kami memeriksa foto magnet yang ada di koran dan membandingkan lembarannya dengan produk serupa yang tersedia di platform kami,” bela Temu. “Magnet yang dijual saat ini mematuhi peraturan Selandia Baru, dan produk serupa juga dijual melalui platform penjualan online dan di dalam toko lainnya,” kata platform tersebut. Temu, yang dimiliki oleh raksasa e-commerce Tiongkok PDD Holdings, mengenang bahwa meskipun produk-produk ini mungkin dijual, “produk-produk tersebut dapat menimbulkan bahaya jika tertelan.”











