“Kami menegaskan kembali kepada Sébastien Le cornu bahwa reformasi penting bagi sesama warga negara, seperti penarikan reformasi pensiun, harus dilakukan melalui pemungutan suara anggota parlemen untuk selamanya.” kata Fabien Roussel ketika dia meninggalkan Matignon, tempat dia bertemu dengan Perdana Menteri yang akan keluar di pagi hari. “Tidak adanya 49.3 memungkinkan kita bekerja di Parlemen dengan anggaran yang akan memenuhi harapan warga kita, untuk menghindari langkah-langkah buruk. Prancis akan menilai apa yang dipilih oleh anggota parlemen mereka. Akhirnya kita mengembalikan kekuasaan ke Parlemen, akhirnya bukan lagi mereka yang berada di atas yang akan memutuskan dan menengahi perdebatan.” tambah Sekretaris Nasional PCF.
“Kami menuntut agar perdana menteri sayap kiri dapat ditunjuk dan terserah padanya untuk membangun koalisi yang memungkinkan terjadinya perubahan kebijakan.” pemimpin komunis itu juga menegaskan, mengingat kegagalan tiga perdana menteri sejak pemilu 2024 dan fakta bahwa tuntutan ini juga didukung oleh kaum sosialis dan aktivis lingkungan.
Dan untuk menambahkan: “Kami siap untuk mengambil tanggung jawab kami besok (di Matignon) seperti halnya kami, jika ada pembubaran, akan berdebat dengan Prancis dan untuk pemilu baru.”