Pada bulan September 2025, registrasi mobil baru di 27 negara UE meningkat sebesar +10% menjadi 888.672 unit, menandai peningkatan selama tiga bulan berturut-turut. Selama sembilan bulan pertama, totalnya melebihi 8 juta kendaraan (+0,9% year-over-year).
Di sisi mesin, pergerakannya jelas: hibrida sederhana kini menyumbang 34,7% dari penjualan kumulatif (atau hampir 2,8 juta unit) dan menunjukkan peningkatan sebesar 15,9% di bulan September. Hibrida plug-in (PHEV) menguasai 9% pasar dengan peningkatan pesat sebesar +31,1% selama sembilan bulan, dan bahkan +65,4% di bulan September saja.
Jumlah kendaraan listrik 100% juga meningkat: 1.300 unit terjual sejak Januari (pangsa 188%) dibandingkan 16,1% pada tahun sebelumnya. Pada bulan September kenaikannya sebesar +20%. Namun ACEA menekankan bahwa kecepatan ini “masih di bawah tingkat yang diperlukan untuk transisi energi”.
Mesin tradisional, sebaliknya, menunjukkan penurunan yang jelas: bensin sebesar -18,7% dan solar sebesar -24,7% selama sembilan bulan. Pangsa pasar kumulatif mereka turun menjadi 37%, dibandingkan 46,8% tahun lalu.
Renault dalam kondisi bagus, Tesla kalah
Dari segi merek, Grup Renault menunjukkan momentum yang baik: +14,4% di bulan September, +6,6% selama sembilan bulan, dengan pangsa pasar 11,4%. Di sisi lain, penjualan Tesla di Eropa turun 18,6% pada bulan September dan -38,7% selama sembilan bulan (111,328 unit, pangsa 1,4%).
Pemulihan ini menggembirakan, namun pasar masih rentan: kenaikan yang sangat kecil (+0,9% selama sembilan bulan) mencerminkan permintaan yang masih lemah. Maraknya kendaraan hibrida mencerminkan preferensi yang jelas di kalangan pembeli terhadap ‘mesin perantara’, yang tidak seradikal mesin listrik.
Jika sektor ketenagalistrikan mengalami kemajuan, maka sektor tersebut belum bisa mengimbangi kecepatan yang diperlukan untuk memenuhi target Eropa untuk mengakhiri penjualan kendaraan termal dan hibrida pada tahun 2035, kata ACEA, seraya menyerukan “kalibrasi ulang pragmatis” standar.











