Program “Complément d’Enquête” akan disiarkan pada Kamis malam di France 2 sebuah terbitan yang didedikasikan untuk gerakan kebangkitan, yang memicu perdebatan sosial. Dan kutipan pra-siaran sudah menimbulkan banyak diskusi di jejaring sosial. Ini adalah urutan di mana jurnalis olahraga Nelson Monfort memberikan pendapatnya tentang upacara pembukaan Olimpiade di Paris musim panas lalu, dan khususnya tentang penampilan penyanyi Aya Nakamura, di alun-alun depan Académie française dan Pont des Arts.
“Saya tidak menentang Aya Nakamura (…) Dia punya bakat, tapi menurut saya dia tidak akan rajin masuk Akademi Prancis, jadi kalau saya melihatnya keluar dari sana, ada yang tidak beres,” ujarnya dalam tayangan video singkat Rabu ini. Dia juga menambahkan: “Dan setelah Garda Republik, yang membodohi dirinya sendiri, menurut saya hal ini tidak penting.”
Gelombang pelecehan dunia maya
Penampilan penyanyi tersebut menjadi salah satu momen yang paling banyak ditonton dalam upacara tersebut, disutradarai oleh Thomas Jolly. Namun sebelumnya, rumor kehadirannya sempat menimbulkan gelombang pelecehan siber. Sepuluh aktivis identitas juga didenda di Paris pada bulan September karena memposting foto spanduk dengan konotasi rasis di jejaring sosial yang memprotes partisipasi mereka.
Pada usia 30 tahun, penerjemah Djadja Dan kue tetap menjadi penyanyi berbahasa Prancis yang paling banyak didengarkan di dunia. Pada akhir Oktober, dia menjual 240.000 tiket dalam waktu singkat untuk tiga konser yang akan dia adakan di Stade de France Mei mendatang. Artis Perancis-Mali ini juga bersiap merilis album kelima pada 21 November.











