Home Politic Livret A: Orang Prancis terus mengosongkan tabungannya… tetapi tidak melakukan konsumsi

Livret A: Orang Prancis terus mengosongkan tabungannya… tetapi tidak melakukan konsumsi

17
0



Rating Livret A terus menurun. Menurut angka dari Caisse des Dépôts (CDC), yang dipublikasikan pada Selasa, 23 Desember, November 2025, penabung memiliki 438,9 miliar euro untuk Livret Ajumlah yang lebih rendah 800 juta euro dibandingkan bulan Oktober. Sedangkan untuk Buku Pembangunan Berkelanjutan dan Solidaritas (LDDS), hampir sama dengan Buku A, dengan 161,8 miliar euro dalam jumlah terutangYang terakhir ini juga akan berkurang 300 juta euro dibandingkan bulan sebelumnya, lapor info TF1.

Sementara suku bunga Livret A naik dari 3% pada bulan Januari menjadi 2,4% pada tanggal 1 Februari dan kemudian menjadi 1,7% pada tanggal 1 Agustus, penurunan ini memaksa semakin banyak orang Prancis mengosongkan tabungan merekanamun belum tentu untuk dikonsumsi. Faktanya, rumah tangga terus melakukan penghematan dengan mengubah pendekatan mereka terhadap produk keuangan lainnya meninggalkan buklet yang diatur. Dan dalam permainan kecil ini, asuransi jiwa lah yang menang. Menurut Caisse des Dépôts, jumlah polis asuransi jiwa yang terutang mencapai akhir Oktober 2,100 miliar euro, peningkatan sebesar 6,5% dalam satu tahun.

Cadangan masih signifikan untuk Livret A dan LDDS

Terlepas dari segalanya, dua livrets favorit Perancis, yaitu Livret A dan LDDS, belum mengucapkan kata terakhirnya, dan mereka masih mewakili cadangan bagus yang jumlahnya lebih dari 600 miliar euro. Sedangkan untuk Buku Tabungan Populer (LEP), yang diperuntukkan bagi rumah tangga dengan pendapatan sederhana, harganya terus stabil di atas 80 miliar euro dalam beberapa bulan terakhir, setelah mencapai puncaknya sebesar 82,8 miliar euro pada akhir Maret 2025, Les Echos melaporkan.

Terlebih lagi, tarif Livret A bisa melakukan itu disesuaikan ke bawah pada bulan Februari 2026 sebesar 1,5%, atau bahkan 1,4% karena perlambatan inflasi, Bercy akan selalu menjadi penentu keputusan. Dan Kementerian Perekonomian akan mampu, seperti yang telah dilakukan di masa lalu, untuk memberikan kenaikan tarif yang pada akhirnya akan diterapkan.



Source link