Pemanggilan Lamine Yamal ke timnas Spanyol untuk jeda internasional kali ini cukup memalukan, apalagi mengingat ia tampaknya baru saja pulih dari cedera serius.
Sang pemain akhirnya keluar dari daftar setelah kambuh dan bermain untuk tim nasional tidak akan membawa konsekuensi besar meski kondisinya baik.
Lamine berjuang dengan masalah kemaluan bulan lalu, yang memburuk setelah ia bermain dua pertandingan untuk Spanyol dalam hitungan hari.
Hal ini mengakibatkan dia absen dalam empat pertandingan untuk Barcelona, dengan Hansi Flick mengkritik pelatih Spanyol Luis de la Fuente atas cara dia menangani kebugaran dan cedera pemain muda tersebut. Belakangan diketahui bahwa pemain sayap itu menerima suntikan obat penghilang rasa sakit untuk pertandingan melawan Turki.
La Roja Direktur berbicara
Berbicara kepada media, direktur teknik timnas Spanyol Aitor Karanka angkat bicara mengenai perseteruan yang terjadi di antara mereka baru-baru ini La Roja dan Barcelona tentang fakta bahwa asosiasi tersebut membiarkan Lamine bermain untuk tim nasional dengan kesakitan, meskipun mereka mengetahui tentang pubalgianya.
Karanka pertama kali menjelaskan bahwa ada transparansi penuh dari tim nasional dan komunikasi sangat jelas sejak awal.
“Kami menyelesaikan masalah ini untuk selamanya melalui pendirian asosiasi, yang berarti transparansi maksimum, kerja sama, dan kepedulian terhadap pemain.” kata Karanka.
“Sejak saya datang ke sini dan La Liga didirikan, ada komunikasi dengan klub, kepedulian terhadap pemain, dan transparansi yang diperlukan di tempat seperti ini.” dia menambahkan.
Karanka kemudian membantah fakta bahwa Yamal telah diberikan suntikan apa pun untuk meringankan rasa sakit yang dikabarkan membuatnya tetap bermain untuk Spanyol meski mengalami kemunduran. Ia bahkan mengaku Deco sadar akan situasi tersebut.
“Saya belum pernah mendengar Deco berbicara tentang infiltrasi, dan saya sudah berbicara dengan Deco beberapa kali. Dia mengatakannya dua atau tiga kali.”
Direktur teknis RFEF kemudian menekankan bahwa komunikasi antara federasi dan klub adalah hal yang paling penting dan tim medis harus bekerja sama untuk memastikan kepentingan pemain diutamakan.
“Asosiasi mengadakan acara dua minggu lalu dan saya datang untuk berbicara. Ada transparansi dan kami membicarakannya karena kami merasa setelah semua pekerjaan yang telah dilakukan dengan klub selama beberapa minggu, inilah saatnya untuk menjelaskan apa yang terjadi.” katanya.
“Idenya adalah bahwa klub-klub, manajemen olahraga, dan layanan medis semuanya terhubung sehingga hal-hal ini terjadi sesedikit mungkin dan ketika kita telah belajar dari hal ini, semuanya akan menjadi lebih baik.” dia menambahkan.
Sumber: Mundo Deportivo











