Nicholas Rossi terseret ke dalam kenyataan. Warga Amerika berusia 38 tahun ini dijatuhi hukuman penjara di Salt Lake City pada hari Senin. Pria, yang bernama asli Nicholas Alahverdian, dalam beberapa minggu terakhir divonis bersalah karena memperkosa dua wanita pada tahun 2008 di Utah. Dia baru ditangkap di Skotlandia pada Desember 2021 setelah menyamarkan kematiannya, lapor NBC News.
Menurut BBC, mantan anak asuh yang berasal dari Rhode Island ini dikenal secara lokal karena aktivisme perlindungan anak. Namun pada tahun 2018, pihak berwenang menemukan bahwa DNA-nya cocok dengan DNA yang dikumpulkan selama kasus pemerkosaan. Untuk menghindari penuntutan, Nicholas Rossi, begitu ia menyebut dirinya, memutuskan untuk memalsukan kematiannya. Berita kematian online mengumumkan bahwa dia meninggal pada 29 Februari 2020 karena kanker sistem limfatik. Kenyataannya, orang Amerika tersebut meninggalkan negaranya untuk menghindari penganiayaan. Pihak berwenang mengetahui situasi tersebut dan pemberitahuan Interpol dikeluarkan.
Setidaknya dua belas alias
Nicholas Rossi akhirnya ditemukan setahun kemudian di Skotlandia, di mana dia dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Para pengasuhnyalah yang menimbulkan kekhawatiran, karena mereka mengenali pria yang dicari itu dari tatonya yang mencolok. Mereka harus menunggu hingga Januari 2024 sebelum Nicholas Alahverdian, yang menggunakan setidaknya dua belas nama samaran selama pelariannya, diekstradisi ke Amerika Serikat.
Pria yang lama mengaku beraksen Inggris bernama Arthur Knight ini akhirnya mengakui identitas aslinya setahun lalu. Meskipun menyangkal, dia dinyatakan bersalah atas dua pemerkosaan dalam dua proses terpisah pada bulan Agustus dan September. Dia mengetahui pada hari Senin bahwa dia akan menjalani hukuman setidaknya lima tahun penjara dalam kasus pertama. Dewan Pengampunan dan Pembebasan Bersyarat Utah akan bertanggung jawab untuk menentukan jangka waktu hukumannya, yang bisa mencapai hukuman penjara seumur hidup. Putusan kasus kedua akan dibacakan pada 4 November.