Home Politic Energi. Meskipun ada sistem harga baru pada tahun 2026, harga listrik akan...

Energi. Meskipun ada sistem harga baru pada tahun 2026, harga listrik akan tetap “terkendali”.

32
0



CEO EDF Bernard Fontana mengindikasikan pada hari Kamis bahwa harga listrik akan tetap “terkendali” pada tahun 2026, sementara penerapan sistem harga baru 1eh Bulan Januari memang memprihatinkan. “Iya, tahun depan bisa kami jamin tetap terkendali. Tapi harga-harga itu juga sudah termasuk bagian angkutan dan bagian terkait pajak yang bukan menjadi tanggung jawab kami, melainkan tanggung jawab negara,” tegasnya. Paris CEO baru telah bertanggung jawab atas tukang listrik publik sejak awal Mei.

Pada 1eh Sistem penetapan harga listrik yang baru akan diperkenalkan pada bulan Januari untuk menggantikan mekanisme yang berlaku sejak tahun 2011. Sistem yang terakhir ini mengharuskan operator lama untuk menjual sebagian dari produksi nuklir tahunannya dengan harga yang lebih rendah kepada produsen yang sangat boros energi dan kepada pemasok alternatif pesaingnya, untuk memenuhi persyaratan persaingan di Brussel. Sebaliknya, “kami beralih ke sistem yang lebih dekat dengan pasar,” disertai dengan mekanisme untuk memantau pendapatan EDF. “Artinya, di atas tingkat harga tertentu, sebagian keuntungan (EDF, catatan redaksi) akan didistribusikan kembali kepada konsumen,” jelas Bernard Fontana.

Stabilitas diperkirakan terjadi pada tahun 2026

Dalam kondisi harga listrik di pasar grosir saat ini, Komisi Pengaturan Energi (CRE) telah memperingatkan pada tanggal 30 September bahwa redistribusi pendapatan EDF untuk kepentingan konsumen tidak mungkin terjadi pada tahun 2026. Oleh karena itu, stabilitas yang diharapkan untuk rekening pelanggan pada tingkat yang diatur (60% dari pelanggan swasta), asalkan negara tidak menaikkan pajak. UFC-Que Choisir menyuarakan keprihatinan tentang reformasi ini pada bulan Februari, dengan alasan bahwa hal itu akan menyebabkan “peningkatan besar” dalam tagihan, dan bahwa redistribusi keuntungan EDF akan “sangat terbatas”.

Bahkan baru-baru ini, kebijakan tersebut dikritik keras dalam sebuah laporan parlemen oleh Komite Urusan Ekonomi Majelis Nasional, yang menyatakan bahwa kebijakan tersebut “tidak memberikan perlindungan yang memadai”, baik bagi konsumen maupun pendapatan EDF.

CEO tersebut juga mengindikasikan bahwa ia telah menandatangani 15.000 kontrak jangka menengah dan panjang dengan perusahaan-perusahaan, 60% di antaranya oleh para industrialis, yang menganggap harga listrik merupakan isu persaingan yang penting dalam konteks persaingan internasional yang ketat. “Ini adalah jaminan nyata visibilitas bagi mereka,” katanya.



Source link