Jenazah seorang tunawisma, yang diyakini tewas karena kedinginan, ditemukan di Reims pada Kamis, kata kantor kejaksaan kota tersebut, ketika gelombang dingin melanda bagian utara Prancis. Pada usia 35 tahun, pria ini “adalah penerima manfaat dari sistem perumahan sosial, namun tidak tinggal di sana,” kata jaksa Reims, François Schneider.
Otopsi akan dilakukan pada hari Jumat dan penyelidikan telah dibuka untuk menyelidiki penyebab kematian, tambahnya, seraya menyebutkan bahwa flu adalah “kemungkinan” penyebab kematian, yang mungkin terjadi pada Rabu malam. Pria tunawisma itu terkenal karena kemabukannya di depan umum, kata jaksa.
Natal 2025, terdingin sejak 2010?
Enam belas departemen di utara dan barat laut Perancis saat ini berada di bawah peringatan kuning karena ‘dingin parah’, menurut buletin Météo-France terbaru, yang diterbitkan pada hari Kamis pukul 6 sore. Marne bukan salah satunya. Météo-France mengumumkan pada hari Senin bahwa Natal 2025 diperkirakan menjadi yang terdingin di Prancis sejak tahun 2010, namun kesejukannya tidak luar biasa untuk musim ini. Beberapa prefektur telah menerapkan rencana cuaca dingin yang ketat, yang mengakibatkan, misalnya, perpanjangan jam buka pusat layanan harian dan peningkatan jumlah patroli.
Menurut kolektif Les Morts de la Rue, lebih dari 900 tunawisma akan meninggal di Prancis pada tahun 2024. Angka yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak sensus kolektif pertama pada tahun 2012. Sulit untuk mengetahui secara pasti jumlah tunawisma di Prancis: ada sekitar 350.000, dan 20.000 di antaranya berada di jalanan, menurut Housing Foundation (sebelumnya Abbé Pierre Foundation).











